Service Mesin Fotocopy Jakarta

Service Mesin Fotocopy
Selain melayani Jual mesin fotocopy, sparepart mesin fotocopy dan Sewa Mesin Fotocopy, kami juga melayani Jasa Service Mesin Fotocopy & Printer untuk wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Ada problem dengan mesin Fotocopy atau printer di kantor atau di toko anda? jangan khawatir Teknisi handal kami siap membantu anda mengatasi masalah mesin anda dengan senang hati.
5 tahun kami berkecimpung dalam dunia service mesin fotocopy, mampu mengatasi berbagai problem di lapangan berbekal pengalaman dan tehnik tentang Mesin Fotocopy yang kami miliki, kami siap membantu mengatasi masalah anda.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan jasa Service mesin fotocopy.
Sejarah Mesin Fotocopy
Chester Carlson, sang penemu mesin focopy, pada awalnya adalah seorang pengacara hak paten, serta peneliti paruh waktu dan penemu. pekerjaannya yang terletak di sebuah kantor hak cipta di New York mendorongnya untuk membuat sejumlah salinan dari surat-surat penting dalam jumlah banyak. Carlson, yang pada saat itu mempunyai penyakit rematik, hal inilah yang menjadi proses yang menyakitkan dan membosankan. Hal ini memotivasi dirinya untuk melakukan sebuah eksperimen dengan fotokonduktivitas. Carlson menggunakan ruang kerjanya untuk melakukan eksperimen “electrophotography”, dan, pada tahun 1938, ia kemudian mengajukan permohonan paten untuk proses tersebut. Dia kemudian membuat fotocopy pertama menggunakan plat seng yang ditutupi munggunakan belerang.
Carlson mencoba untuk menjual penemuannya itu ke beberapa perusahaan, namun sayang usahanya gagal karena prosesnya yang disebut masih terbelakang. Pada saat itu, beberapa salinan yang paling sering dilakukan pada titik originasi dokumen, menggunakan kertas karbon atau mesin duplikasi manual, dan orang-orang tidak melihat kebutuhan untuk mesin elektronik. Antara 1939 dan 1944, Carlson selalu saja ditolak oleh lebih dari 20 perusahaan, termasuk perusahaan besar seperti IBM dan General Electric.
Pada tahun 1944, Battelle Memorial Institute, suatu organisasi non-profit yang berada di Columbus, Ohio, dikontrak oleh Carlson untuk memperbaiki proses barunya. Selama beberapa tahun, lembaga ini melakukan beberapa pnegmbangan eksperimen untuk meningkatkan proses electrophotography. Pada tahun 1947, Haloid Corporation (produsen kertas yang berbasis di New York) berusaha mendekati Battelle untuk mendapatkan lisensi untuk bekerja sama mengembangkan dan melakukan pemasaran mesin fotocopy yang berbasis pada teknologi ini.
Merasa bahwa sebutan “electrophotography” itu terlalu rumit dan tidak mempunyai nilai recall yang baik. Haloid berkonsultasi dengan seorang profesor bahasa klasik di Ohio State University, Haloid dan Carlson kemudian mengubah nama dari proses untuk “xerografi,” yang berasal dari kata bahasa Yunani yang artinya “menulis kering.” Haloid menyebut mesin fotokopi dengan sebutan baru “Xerox Machines” dan, pada tahun 1948, kata “Xerox” menjadi merek dagang. Haloid akhirnya berubah nama menjadi Xerox Corporation.